Demi Keselamatan Kota, Wali Kota Bima Berikan Jaminan Penuh untuk Pembebasan Lahan NUFReP
Kota Bima, 12 Maret 2025 – Dalam langkah heroik dan penuh ketegasan, Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, kembali menunjukkan komitmennya dalam melindungi Kota Bima dari ancaman banjir. Meskipun adanya pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat, ia menegaskan bahwa dana untuk pembebasan lahan dalam Program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) akan tetap tersedia.
Dalam rapat koordinasi virtual bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara I Mataram dan perwakilan Bank Dunia, Wali Kota Bima memberikan pernyataan yang penuh keberanian:
“Apapun persoalannya, saya selaku pejabat definitif siap menyiapkan apapun yang dibutuhkan, sehingga program itu tetap dilaksanakan. Sekali lagi saya tegaskan, anggaran pembebasan lahan pasti ada, jabatan saya jaminannya!”
Pernyataan ini menjadi angin segar bagi masyarakat Kota Bima yang selama ini menghadapi ancaman banjir. Dengan sikap yang tegas, Wali Kota memastikan bahwa proyek ini tidak akan terhambat oleh kendala administratif maupun keuangan.
NUFReP: Solusi Jangka Panjang untuk Pengendalian Banjir
Program NUFReP merupakan proyek nasional yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan kota terhadap banjir melalui pengelolaan aliran sungai yang lebih baik. Di Kota Bima, proyek ini telah memasuki tahun kedua hingga keempat pelaksanaannya. Fokus utama saat ini adalah pembebasan lahan di empat sungai utama, yaitu:
- Sungai Ntobo
- Sungai Nae
- Sungai Te
- Sungai Tambe
Menurut Kepala Bappeda Kota Bima, Adisan, lahan seluas 11,75 hektar akan dibebaskan dengan alokasi anggaran sebesar Rp15 miliar. Dana ini sedang dalam tahap pergeseran dalam APBD tahun 2025 dan ditargetkan rampung pada awal April 2025.
Wali Kota yang Berani di Tengah Krisis Anggaran
Pernyataan tegas Wali Kota Bima ini datang di tengah tantangan besar akibat pemangkasan anggaran dari pusat. Seperti yang diketahui, Kota Bima mengalami defisit akibat pemotongan dana, termasuk di sektor infrastruktur. Namun, hal ini tidak menyurutkan tekad pemimpin Kota Bima untuk tetap merealisasikan program yang sangat vital ini.
Dengan langkah berani ini, Wali Kota tidak hanya menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat, tetapi juga memberikan jaminan politik dan moral bahwa proyek pengendalian banjir harus tetap berjalan demi keselamatan warganya.
Harapan Baru bagi Masyarakat Kota Bima
Banjir telah menjadi ancaman serius bagi warga Kota Bima, terutama saat musim hujan. Dengan adanya komitmen penuh dari Wali Kota, harapan untuk kehidupan yang lebih aman dan bebas dari ancaman banjir semakin nyata.
Pernyataan “Jabatan saya jaminannya!” bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi bukti nyata dari kepemimpinan yang berani dan bertanggung jawab. Kota Bima kini memiliki harapan baru untuk masa depan yang lebih aman dan lebih baik. (san).